INDONESIA OGAH BASA BASI MENGATASI PERUBAHAN IKLIM
Jakarta: Indonesia berambisi melangkah dan bertindak konkret mengatasi dampak perubahan iklim.
Pekerjaan sejak enam hingga tujuh tahun belakangan akan disistematisasikan dengan lebih baik demi menjaga pengendalian iklim. Keseriusan Indonesia benar-benar ditunjukkan menjelang 26th UN Climate Change Conference (COP26) bulan depan. COP26 menjadi titik implementasi dimulai.
Menjadi tegas kita mengimplementasikan, bukan basa-basi, narasi, dan deklarasi. Nyata, konkret, dengan berbagai kegiatan, kebijakan, dan antisipasi berbagai persoalan, serta partisipasi semua pihak dalam agenda kehutanan, ujar Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya melalui siaranYouTubeKementerian LHK:Climate Leader MessageSenin, 18 Oktober 2020. Perubahan iklim beserta dampaknya menjadi tantangan tersendiri.
Semua pihak bekerja sama membuat peta jalan, mitigasi, adaptasi, dan berbagai langkah lainnya. Saya berterima kasih kepada semua pemangku kepentingan, khususnya generasi muda, ucap Siti. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mempertegas pernyataan Siti. Luhut memastikan pengendalian perubahan iklim merupakan kepentingan nasional. Tak hanya kebijakan, Indonesia tidak main-main dalam menegakkan hukum di bidang ini. Kerja keras Indonesia, terang Luhut, diapresiasi pihak luar. Salah satunya,Utusan Presiden Amerika Serikat dalam Penanganan Iklim, John F Kerry.
Indonesia dipandang sukses mencegah konversi hutan alam dan lahan gambut. Indonesia juga berhasil mengurangi kebakaran hutan hingga 82 persen. Sementara di beberapa wilayah Amerika, Australia, dan Eropa mengalami peningkatan besar, terang Luhut.
Di sisi lain, Luhut menyebut keberhasilan Indonesia tak hanya karena pekerjaan pemerintah. Banyak pihak terlibat, termasuk pemuda. Peran pemuda sangat penting dan besar. Kemampuan mereka beradaptasi harus bisa dimanfaatkan dengan maksimal. Pemuda harus diberi kesempatan mengambil keputusan di tingkat lokal, nasional, dan global, ujar Luhut. Pernyataan Siti dan Luhut disampaikan dalam rangka
penyelenggaraan Festival Iklim 2021.
Dalam rangkaian acara hari ini, Utusan Presiden Amerika Serikat dalam Penanganan Iklim, John F Kerry dan Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste Satu Kahkonen juga ikut memberistatement. Festival Iklim 2021mengusung tema Penuruan Emisi Gas Rumah Kaca dan Peningkatan Ketahanan Iklim untuk Indonesia Tangguh-Indonesia Tumbuh. Festival yang berlangsung dari 5-21 Oktober 2021 ini merupakan sarana penyebaran informasi tentang upaya pengendalian perubahan iklim sampai ke tingkat tapak.
https://www.ysense.com/?rb=62271481
https://www.ysense.com/?rb=62271481
https://shp.ee/8u6yfrj
https://shp.ee/azqwn27
https://shp.ee/tsmdvi7
https://shp.ee/q39e8c7
https://shp.ee/gw9vpq7
https://shp.ee/7jf9t47
https://shp.ee/q7zbu27
https://shp.ee/t7uevw7
https://shp.ee/4a9ctn7
https://shp.ee/q2h2au7
https://shp.ee/g3vghq7
https://shp.ee/g7fbgq7
https://shp.ee/nvd6e27
https://shp.ee/evykii7
https://shp.ee/tu35zi7
https://shp.ee/qfjg6h7
https://www.ysense.com/?rb=62271481
BalasHapus